Museum Batik Kota Pekalongan



Melihat keberadaa Museum Batik Kota Pekalongan yang berada di Jl. Jetayu No. 1 Kota Pekalongan kita akan di ingatkan dengan suasana romantisme yang sangat kental akan masa lalu. karena bangunan bekas gedung City Hall yang dahulu digunakan VOC pada tahun 1906 terlihat masih utuh keaslian arsitekturnya. Disisi lain bangunan Museum dikelilingi Gedung eks residen, Kantor Pos, Gereja, Lembaga Pemasyarakatan serta sungai Loji yang semuanya mempunyai sejarah panjang sebagai peninggalan jaman Belanda dahulu.
Sementara penataan museum dilakukan sesuai fungsi bangunan tanpa menghilangkan citra bangunan aslinya. Diantaranya ruangan Kantor, kedai batik, perpustakaan, ruang seminar, kliniuk bisnis dan HaKi serta ruang konservasi. di sisi lain disediakan ruang workshop batik untuk kursus belajar batik yang berada di teras dalam lengkap dengan cara memproses batik. 

Sejarah Museum Batik Kota Pekalongan

Sampai saat ini belum ada catatan resmi sejarah batik, tapi setidaknya sejarah batik Indonesia tidak dapat dilepaskan dari tiga rangkaian sejarah yang pada dasarnya merupakan jiwa batik Indonesia, yaitu bisa dilihat dari motifnya, dilihat dari asal usul batik itu sendiri dan menelusur secara lebih mendalam mengenai istilah batik.Menurut Konsesus Nasional 12 Maret 1996 batik digolongkan sebagai salah satu karya seni dan dapat dikategorikan menjadi 5 (lima) golongan besar yaitu batik tulis, batik cap, batik kombinasi, batik modern dan batik bordir (Marsam Kardi).Sejak abad XIV-XVI Kota Pekalongan telah dikenal batiknya dan membatik merupakan salah satu pokok penghidupan sebagian besar masyarakat Pekalongan yang menghasilkan beragam corak batik menginginkan berdirinya museum batik sebagai sarana penunjang kota. Tanggal 12 Juli 1972 perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah cq. Kepala Bidang Permuseuman didukung oleh Walikota ke 10 (sepuluh) Drs. R. Soepomo mendirikan Museum Batik di Pekalongan yang terletak di tengah Kota Pekalongan diujung jalan sebelah selatan kawasan Taman Hiburan Rakyat (THR) Gedung Bintang Merdeka yang sekarang dikawasan Pos Penjagaan Polisi (Posis) Jalan Resimen XVIII.

Visi dan Misi Museum Batik Pekalongan

Visi Museum Batik Pekalongan :
​Terwujudnya Museum Batik di Kota Pekalongan sebagai wadah untuk menggali, melestarikan dan mengembangkan batik sebagai warisan budaya bangsa Indonesia serta pusat informasi yang perlu dikembangkan, dibina dan dipelihara keberadaannya.
   
Misi Museum Batik di Pekalongan adalah sebagai berikut:
 1. Mendorong mayarakat Indonesia untuk peduli terhadap keberadaan Museum Batik
    di Kota Pekalongan  sebagai wujud turut serta dalam pelestarian budaya
    Indonesia
2. Mendorong minat pengusaha / perajin batik untuk terus menggali dan melestarikan
    motif batik
3. Melakukan kegiatan dokumentasi, penelitian, penyajian informasi dan
    mengkomunikasikannya kepada masyarakat agar dapat dimanfaatkan sepenuhnya
    bagi kepentingan masyarakat.
4. Memperluas lapangan kerja dan pemasaran.


0 komentar: